Sanak Semarge Lubai

 Lubai memiliki beragam budaya,adat istiadat dan tradisi salah satunya budaya yaitu bahasa lubai(base lubai),bahasa lubai selalu digunakan oleh masyarakat lubai dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana komunikasi,berikut ini akan kami ajarkan tata cara,pengunaan kata dalam kalimat dan artinya. 1.Pediye kabar? ● Artinya = Apa kabar 2.Lokmane kabar mengkawan disane? ●Artinya Bagaimana kabar kamu semuanya disana 3.Pediye gawi?  ●Artinya Apa yang sedang dikerjakan(sedang apa) 4.Pediye pengawian maini ahi? ●Artinya Apa yang dikerjakan saat ini(status seseorang) 5.Waras gale ape mengkawan sekeluarge? ●Sehat semua ape kamu(jamak) sekeluarga 6.Kebile kan behusek ke agok kami? ●Kapan mau bermain ke tempat kami. 7.Ngape dek balek? ●Mengapa tidak pulang 8.Ngape dek datang? ●Mengape tidak hadir 8.Kebile sampai dihumah? ●Kapan tiba dirumah 9.Pediye laok makan? ●Apa lauk makan 10.Kebile-bile behusek ke agok kami ●Kapan-kapan main ke tempat kami 11.Jarang senegahan ●Jarang bertemu 12.Lah hang behap

 Acara Ningko'an adalah sebuah acara yang dibuat oleh muda mudi lubai pada saat ada masyarakat di desa lubai melaksanakan acara perkawinan,acara ini sangat populer dikalangan muda mudi lubai diera tahun 1990an. Tujuan diadakan acara ini sebagai ungkapan rasa bahagia kepada kedua mempelai yang sudah mengakhiri masa remaja nya.acara ini sangat dinanti2kan oleh muda mudi lubai.setelah digelar acara perkawinan dan sudah dilaksanakan ijab qabul antara mempelai laki-laki dan orang tua mempelai perempuan maka malam nya digelar acara khusus untuk muda mudi yaitu acara Ningko'an. Acara ningko'an biasanya digelar dirumah mempelai perempuan.dilaksanakan dalam sebuah tempat(ruangan atau panggung) cara melaksanakan acara ningko'an muda mudi yang hadir duduk membentuk sebuah lingkaran.pada acara ini ada muda mudi yang ditunjuk sebagai Hakim(pemberi hukuman) biasanya hakim satu pasang muda mudi yang dipilih,Operator(menghidupkan musik dengan pita kaset dan sewaktu-waktu tape tersebut

 Ngicau dudol adalah kegiatan yang biasanya dilakukan pada saat ada masyarakat yang akan melaksanakan pernikahan,dudol adalah merupakan simbol dalam acara pernikahan,yang mengadakan acara ngicau dudol ini adalah dari pihak laki-laki karena dudol ini adalah permintaan dari pihak perempuan(pintean). Satu minggu sebelum hari H pernikahan pihak laki-laki sudah memenuhi permintaan dari pihak perempuan salah satunya pintean dudol. Dengan mengunakan bahan baku tepung ketan dan gula maka dudol tersebut dibuat secara bergotong royong oleh pihak keluarga laki-laki,dimasak mengunakan kuali besar(kawah). Setelah dudolnya selesai dimasak makan dudolnya dimasukan kedalam cetakan(mukun)kemudian sebelum hari H sudah diserahkan kepada pihak perempuan dan oleh pihak perempuan akan dibagi-bagikan kepada keluarganya yang mendapatkan dudol  melamba gkan bahwa suatu penghormatan bagi yang menerima dudol tersebut,sesuai tradisi dan budaya siapa yang menerima dudol biasanya akan me berikan balasan berupa bara

 Masyarakat lubai mata pencarianya bertani,untuk mengolah lahan pertanian dan mengolah hasil pertanian seperti padi mengunakan alat-alat sebagai berikut: 1.Beliung, 2.Pisau penebang, 3,Brongsong, 4.Linggis, 5.Cangkul, 6.Tengkuit, 7.Tuai, 8.Isaran, 9.Lesong, 10.Bake, 11.Kambu, 12.Behunang, 13.Bilek, Dengan mengunakan alat-alat tersebut diatas masyarakat lubai dapat membukan lahan pertanian dan mengolah hasinya supaya dapat dikonsumsi sebagai makanan pokok.seiring dengan kemajuan zaman dan tekhnologi  modern alat-alat tradisional pengolah hasil pertanian ini sudah banyak ditinggalkan

 Karna lubai merupakan daerah perairan yang banyak terdapat sungai-sungai,maka masyarakat memanfaatkan sungai tersebut untuk menangkap ikan. Berikut ini nama alat-alat yang digunakan untuk menangkap ikan: 1.Jale,terbuat dari senar plastik yang di jalin sehingga membentuk sebuah ayaman yang berdiameter 1,5m persegi(*banyak jenis ukuran)dan pada pinggir jale diberi timah yang disebut batu-batu. Cara mengunakanya yaitu jale tersebut dilemparkan ke atas permukaan air kemudian jale akan mengembang dan turun ke dasar sungai karena ada batu-batunya,maka ikan yang masuk dalam lingkaran jale akan terperangkap. 2.Bubu,Terbuat dari anyaman bilah bambu bentuknya bulat dan panjang biasanya ada dua atau tiga bagian tiap2 bagian di pasang sekat dan sekat inilah menjadi perangkap ikan yang masuk ke bubu,pada bagian belakang di tutup dengan sayak kelapa dan bisa dibuka tutup(tempat mengeluarkan ikan),bubu dipasang didalam air dan tempat pemasanganya ada semacam pagar dari kayu yg disusun.kemudian di ba

 Masyarakat lubai dahulu mempunyai permainan-Permainan tradisional yang di mainkan oleh anak-anak dan muda mudi Adapun nama permainan itu seperti: 1.Cak egang,permainan yang mengunakan alat namanya oncak biasanya terbuat dari pecahan genteng. 2.Pataliun,permainan sembunyi-sembunyian sebelum dimulai permainan ,pemain adu keberuntungan yang dinakan "sum" yang terakhir kalah sum dia akan jaga sebuah kaleng.penjaga kaleng berusaha mencari pemain lain yang sedang sembunyi kalau terlihat oleh penjaga kaleng tadi dia akan menyebut nama pemain yang terlihat dan berlari ke tempat kaleng tadi kemudian menyebut nama pemain yang terlihat dan memutarkan kaki satu putaran pada kaleng,sampai bertemu semua pemain lain tadi baru permainan diulang dari awal. Catatan:apabila penjaga kaleng tadi saat menemukan pemain lain,tp sebelum penjaga kaleng sampai pada kaleng dan menyebut nama pemain yang ditemukan tapi pemain yg sembunyi td sdh berhasil merobohkan kaleng maka penjaga kaleng tetap jadi pe

 Sungai(ayah dlm bahasa lubai)banyak terdapat di daerah lubai yang bermuara ke sungai lubai. Adapun nama sungai tersebut antara lain: 1.Ayah haman 2.Selalang 3.Sebungor 4.Ayah itam(*aer itam) 5.Kuang 6.Mehase Sungai yang ada di lubai digunakan oleh masyakat sebagai untuk keperluan sehari2 MCK bagi yang tinggal di lahan pertanian(*kebun) Tempat mandi di dinamakan pengkalan merupakan tempat aktifitas masyarakat mencuci pakaian dll.

A Ade=Ada Ape=Apa Anyar=Baru Aneng=Dengar Awak=Badan Alap=Cantik,enak dilihat/pandang Abak=Ungkapan marah dengan milik wajah dan perkataan Ampung=Ringan Asak-Asak=Asal-asalan Amben=Gendong Angkus=Tenaga Apam=kue Ancang-ancang=kuda-kuda Ayah bunoh=Air putih B Besakat=Bekelahi Belatsahi=Dua hari sebelum hari ini Begesah=bercerita Behape=Berapa Buhak=Biji Belilek=Menghindar Bedesau=Punya rasa takut Begah=Sudah kedinginan Berenti=Berhenti Bederup=Bersama-sama Bingkok=Bengkok Bengkong=Tidak lurus/bengkok Besilek=Menghindar Begelut=Bermain Bepeloh=Berkeringat Begawi=Berkerja Bantot=macet/gagal Bange=Bodoh Buyak=Panggilan untuk bapak(orang tua kita) Buyan=Bodoh Betaptap=Takberhenti-henti makan Bucor=Bocor Bakbol=Meleset Bedegom=Ledakan kuat(*tuli) Busong =perut Bebade=Celaka Bincol=Bengkak C Cak=Kakak Cipak=Tendang Caye=Cahaya Cahek=Terkoyak Cugak=Kecewa Cunggak=Melihat ke atas Cedol=Terlihat dibagian kepala saja Cukah=Coba Cucoh=Siram Cenggom=Berputar cepat Cuel=Senggol/Angkat D Dahah=Darah

Lubai Ulu adalah salah satu kecamatan / camat yang ada di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.kantor kecamatanya terletak di wilayah desa Karang Agung lubai Melalui kantor kecamatan ini, warga dapat mengurus berbagai bentuk perizinan. Beberapa perizinan yang sering dibuat terkait dengan penerbitan izin usaha mikro kecil (IUMK), rekomendasi surat pengantar SKCK, surar keterangan domisili, surat izin menutup jalan untuk pembangunan atau acara, pengesahaan surat keterangan miskin, dispensasi nikah, rekomendasi dan pengesahaan permohonan cerai, belum nikah, dan nikah. Surat-surat lainnya yang dapat diurus terkait perizinan tertentu seperti surat eksplorasi air tanah, penggalian mata air, surat perubahan penggunaan tanah, waris, hingga wakaf. Ada banyak fungsi dan tugas lain dari kantor kecamatan, segera kunjungi kantor kecamatan terdekat ini untuk informasi layanan-layanan lainnya. Terdapat 11 desa di Kecamatan Lubai Ulu. 1.Karang Agung 2.Karang Mulya 3.Karang Sari 4.Lecah 5.Lu

 Daftar nama desa kecamatan lubai  > Air Asam > Aur > Beringin > Gunung Raja > Jiwa Baru > Kota Baru > Menanti > Pagar Gunung > Suka Merindu > Tanjung Kemala Desa-desa di Lubai Desa desa di Kecamatan Lubai terdiri dari desa depenitif dan desa pemekaran. Adapun desa yang telah lama didirikan sejak zaman Kesultanan palembang Darussalam antara lain : Desa Tanjung Kemala, Gunung Raja, Jiwa Baru, Pagar Gunung, Beringin, Aur, Karang Agung dan Pagar Dewa. Kehidupan sosial mempunyai ciri khas yang telah berlangsung sejak zaman Kesultaan Palembang Darussalam sampai saat ini. 1.Air Asam Air Asam dalam ”bahasa Lubai : Duson Aiah Masam” adalah desa di Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Terletak di Jalan Raya Baturaja - Prabumulih. Jumlah penduduk : 1389 jiwa terdiri dari : laki-laki 708 jiwa dan perempuan 681 jiwa. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani Karet. Bahasa yang dipergunakan sehari-hari bahasa Lubai. 2.Aur Aur dalam

Kata lubai diambil dari nama sungai(batang ahi lubai)yang terletak di sebuah kabupaten yang ada di Sumatera Selatan yaitu Kabupaten Muara enam,terdiri dari 21 desa difinitif dan 3 desa pemekaran. Adapun desa yang sudah lama berdiri sejak zaman kesulitan Palembang Darussalam antara lain:Desa Tanjung Kemala,Gunung Raja,Jiwa baru,Pagar gunung,Beringin,Aur,Karang Agung dan Pagar dewa Pranata sosial lubai mempunyai ciri khas yang telah berlangsung sejak zaman kesultanan Palembang Darussalam sampai saat ini.pranata adalah seperangkat aturan berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu.pranata termasuk kebutuhan sosial yang berpedoman pada kebudayaan.pranata merupakan seperangkat aturan yang bersifat abstrak.sampai saat ini prasarana sosial lubai masih terus dilestarikan oleh masyarakat lubai seperti pada acara perkawinan,apabila ada masyarakat lubai yang mengadakan suatu acara seperti acara perkawinan akan ada tradisi yang merupakan ciri khas daerah lubai yaitu "acara Lelang(ayam ongk